Sebelum memahami apa itu dinasti politik, kita harus memahami terlebih dulu esensi politik dinasti. Saat kita berbicara mengenai dinasti politik, seringkali kita terlalu terpaku pada individu-individu yang menjadi bagian sebuah dinasti politik. Kita melupakan apa yang sesungguhnya sedang mereka lakukan.
Politik dinasti sejatinya adalah upaya mengorganisir kekuasaan guna merebut, mempertahankan, dan memperluas posisi kekuasaan di mana individu-individu kuncinya terikat hubungan keluarga, baik melalui hubungan darah maupun pertalian pernikahan. Sebagai sebuah upaya pengorganisasian kekuasaan, mereka yang melakukan upaya politik bekerja secara kolektif memanfaatkan sumber daya politik–baik material (misalnya kekayaan atau akses ke sumber finansial) dan non-material (nama keluarga, jaringan politik, atau tim sukses)–untuk mencapai tujuan politik keluarga tersebut. Ikatan keluarga antar individu-individu kunci yang terlibat dalam politik dinasti ini menjadi sumber kompleksitas dalam upaya mereka merebut, mempertahankan, dan memperluas kekuasaan. Ikatan keluarga dapat menjadi keuntungan (misal: pewarisan kekayaan atau nama besar) dan masalah (misal: rivalitas kakak-adik atau ayah yang terlalu dominan) bagi keluarga tersebut untuk mencapai tujuan mereka. Sebagai sebuah upaya mengorganisir kekuasaan, politik dinasti tidak hanya dapat ditemui dalam organisasi formal pemerintahan, tapi juga di berbagai organisasi lain selama ada kekuasaan yang harus direbut.
Berdasarkan definisi politik dinasti di atas, maka dinasti politik adalah sebuah organisasi berbasis keluarga dengan tujuan merebut, mempertahankan, dan memperluas posisi kekuasaan, di mana anggota intinya diikat oleh hubungan darah atau pertalian perkawinan. Oleh karena itu, dinasti politik dalam arti luas sebenarnya bisa dijumpai di berbagai macam organisasi. Karena dinasti politik adalah sebuah organisasi informal (meski hubungan antar anggotanya diformalkan melalui Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Nikah), dinasti politik dapat hadir dalam sebuah organisasi formal, misalnya partai politik. Maka tak heran apabila banyak partai politik di Indonesia diidentikkan dengan dinasti tertentu.
Namun, karena sumber daya yang terbatas, DinastiPolitik.id membatasi kehadiran dinasti politik dalam pilkada di Indonesia.